dollar dollar Author
Title: Kumpulan puisi penyair / sastrawan ternama indonesia
Author: dollar
Rating 5 of 5 Des:
Kamu suka puisi? Suka syair ? Atau kamu seorang penyair ? Mau belajar bikin puisi? Lagi nyari puosi yang Romantis ? Kalo jawaban dari semua ...
Kamu suka puisi? Suka syair ? Atau kamu seorang penyair ? Mau belajar bikin puisi? Lagi nyari puosi yang Romantis ? Kalo jawaban dari semua pertanyaan itu adalah iya, maka kamu tidak salah baca blog karena kali ini aku akan mengulas beberapa puisi karya penyair ternama. Oke let's check it out.


1. Kahlil Gibran
Penyair yang lahir pada tanggal 6 Januari 1883 di Beshari, Lebanon ini sangat populer dengan kata – kata puisinya yang sangat dramatis, puitis namun logis.


PANDANGAN PERTAMA
Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesadarannya.
Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.
Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.

Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-
hari yang telah berlalu dan mengungkapkan karya kesadaran yang dilakukan
malam, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan
misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.

Itulah benih yang ditaburan oleh Ishtar, dewi cinta, dari suatu tempat yang
tinggi.

Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan memeliharanya,
dan jiwa membawanya kepada buah-buahan.

Pandangan pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan air
mengalir menuju syurga dan bumi. Pandangan pertama dari sahabat kehidupan
menggambarkan kata-kata Tuhan, "Jadilah, maka terjadilah ia.


CIUMAN PERTAMA
Itulah tegukan pertama dari cawan yang telah diisi oleh para dewa dari air pancuran cinta.

Itulah batas antara kebimbangan yang menghiburkan dan menyedihkan hati
dengan takdir yang mengisinya dengan kebahagiaan.

Itulah baris pembuka dari suatu puisi kehidupan , bab pertama dari suatu novel tentang manusia.

Itulah tali yang menghubungkan pengasingan masa lalu dengan kejayaan masa depan.

Ciuman pertama menyatukan keheningan perasaan-perasaan dengan nyanyian-nyanyiannya.

Itulah satu kata yang diucapkan oleh sepasang bibir yang menyatukan hati sebagai singgahsana, cinta sebagai raja, kesetiaan sebagai mahkota.

Itulah sentuhan lembut yang mengungkapkan bagaimana jari-jemari angin
mencumbui mulut bunga mawar, mempesonakan desah nafas kenikmatan
panjang dan rintihan manis nan lirih.

Itulah permulaan getaran-getaran yang memisahkan kekasih dari dunia ruang
dan mata dan membawa mereka kepada ilham dan impian-impian.

Ia memadukan taman bunga berbentuk bintang-bintang dengan bunga buah
delima, menyatukan dua aroma untuk melahirkan jiwa ketiga.

Jika pandangan pertama adalah seperti benih yang ditaburkan para dewa di
ladang hati manusia, maka ciuman pertama mengungkapkan bunga pertama
yang mekar pada ranting pohon cabang pertama kehidupan.


PERKAHWINAN
SEKARANG, CINTA mulai menciptakan puisi dalam prosa kehidupan, untuk
mencipta fikiran-fikiran masa lalu menjadi nyanyian pujian agar bersenandung
siang hari dan menyanyi pada malam hari.

Sekarang, hasrat menyingkapkan tabir keraguan dari kebingungan pada tahun-
tahun yang telah berlalu.

Dari rangkaian kesenangan, ia merajut kebahagiaan yang hanya bisa dilampaui
dengan kebahagiaan jiwa ketika ia memeluk tuannya.

Itulah dua peribadi kukuh yang berdiri berdampingan
untuk mempertentangkan cinta mereka dengan kedengkian dari takdir yang lemah.

Itulah perpaduan anggur kuning dengan anggur warna lembayung
untuk menghasilkan paduan keemasan, warna cakrawala saat fajar merekah.

Itulah pertentangan dua roh untuk pertentangan dan kesatuan dua jiwa dengan
kesatuan. Ia adalah curahan hujan jernih dari langit murni ke dalam kesucian
alam, membangkitkan kekuatan-kekuatan ladang yang penuh berkat.

Apabila pandangan pertama dari wajah sang kekasih adalah seperti benih yang
ditaburkan oleh cinta di ladang hati manusia dan ciuman pertama dari dua
bibir adalah seperti bunga pertama cabang kehidupan, maka perkahwinan

adalah buah pertama dari bunga pertama benih itu.


2. Sapardi Djoko Damono

AKU INGIN

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.


SAJAK TAFSIR
Kau bilang aku burung?
Jangan sekali-kali berkhianat
kepada sungai, ladang, dan batu.
Aku selembar daun terakhir
yang mencoba bertahan di ranting
yang membenci angin.
Aku tidak suka membayangkan
keindahan kelebat diriku
yang memimpikan tanah,
tidak mempercayai janji api yang akan menerjemahkanku
ke dalam bahasa abu.
Tolong tafsirkanaku
sebagai daun terakhir
agar suara angin yang meninabobokan
ranting itu padam.

Tolong tafsirkan aku sebagai hasrat
untuk bisa lebih lama bersamamu.
Tolong ciptakan makna bagiku,
apa saja — aku selembar daun terakhir
yang ingin menyaksikanmu bahagia
ketika sore tiba.

HATIKU SELEMBAR DAUN
Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput
Nanti dulu, biarkan aku sejenak berbaring di sini
Ada yang masih ingin ku pandang
Yang selama ini senantiasa luput
Sesaat adalah abadi
Sebelum kau sapu taman setiap pagi
Hujan di Bulan Juni
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu.


Lanjutkan

Advertisement

Next
Newer Post
Previous
This is the last post.

Post a Comment

 
Top